Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

After-Feminism: Membebaskan Feminisme dari Jeratan Modal

25 September 2014   00:30 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:39 179 1

Sebuah karya tulis mengkritik sebuah film yang menampilkan perempuan dalam posisi subordinat. Tertindas di bawah patriarki. Seorang ibu rumah tangga yang mendapatkan tindak kekerasan dan tidak bisa melawan karena tergantung sepenuhnya dengan suaminya karena ia tak bekerja. Sang kritikus kemudian menyerukan perlunya perubahan posisi subjek perempuan dalam film. Semua atas nama kesetaraan. Perempuan seharusnya memiliki posisi yang sama dengan laki-laki untuk mencari pekerjaan dan berperan di lingkungan sosial. Tak hanya terpenjara dalam isu domestifikasi dan ketertindasan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun