Sebuah karya tulis mengkritik sebuah film yang menampilkan perempuan dalam posisi subordinat. Tertindas di bawah patriarki. Seorang ibu rumah tangga yang mendapatkan tindak kekerasan dan tidak bisa melawan karena tergantung sepenuhnya dengan suaminya karena ia tak bekerja. Sang kritikus kemudian menyerukan perlunya perubahan posisi subjek perempuan dalam film. Semua atas nama kesetaraan. Perempuan seharusnya memiliki posisi yang sama dengan laki-laki untuk mencari pekerjaan dan berperan di lingkungan sosial. Tak hanya terpenjara dalam isu domestifikasi dan ketertindasan.