Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Indonesian Godfather War

26 Februari 2010   10:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:43 631 0
Seorang GODFATHER punya prinsip "Anda boleh membaca tindakan saya atau apapun yg saya lakukan, tetapi tidak seorangpun saya ijinkan menyelami apa yg saya pikirkan dan rencanakan".
Seorang "pion" biasanya lebih banyak bicara dan membiarkan semua orang mengerti jalan pikiran dia dan rencana2 dia, shg sangat mudah utk dijadikan sasaran tembak.

Politisi yg terlalu mengumbar statement dan jalan pikirannya ibarat seorang politisi kelas "pion".
Sedangkan dua pemain catur yg utama dan menarik dalam "perang" politik di Indonesia yg terjadi saat ini (tanpa menafikan pemain yg lain) satu pihak adalah seorang SBY dg taktik innocent-nya tetapi langkah2nya cukup menusuk sasaran dan pihak lain adalah seorang Megawati yg konsisten mengunci rapat mulutnya tetapi langkah2 bidak caturnya sangat diperhitungkan lawan2 politiknya.

Dg wajah innocentnya SBY mampu menciptakan pesona dan meluluhkan hati konstituennya dan sebagian penentangnya. Dg sikap diamnya Megawati sangat leluasa mengatur strategi yg tidak mudah dibaca lawan tetapi setiap langkah politiknya selalu menjadi pertimbangan dan dipantau lawan politiknya, bahkan SBY membutuhkan seorang Taufik Kiemas sbg jembatan atau mediator utk bisa masuk ke "petanya" Megawati.
Meskipun banyak orang mengklaim kadar intelektual Megawati tidak cukup mumpuni jika dibandingkan politikus lain (mungkin mrk semata hanya mengukur dr latar belakang pendidikannya), tetapi justru klaim ini sangat menguntungkan bagi Megawati shg orang2 tidak mudah membaca jalan pikirannya.

SBY mempunyai jam terbang cukup tinggi di dunia militer hingga dia bisa meraih posisi terakhirnya sebagai seorang Jenderal, sehingga dia sangat mengerti seluk beluk taktik, strategi, diplomasi harus disusun dan dijalankan. Disisi lain Megawati pun memiliki jam terbang yg cukup tinggi pula di dunia politik, dimana di dunia politik ini seorang pemimpin jg akan belajar banyak bagaimana taktik, strategi dan diplomasi disusun dan dijalankan. Yang membedakan adalah jaman rezim "Godfather" kawakan masih berkuasa, SBY memilih berada dalam satu rumah dg sang Godfather Sepuh (tua) dan Megawati memilih berada "diluar rumah". Kita tentunya belum lupa bagaimana Megawati memilih berseberangan politik dg Sang Godfather Sepuh, terlepas dia mewarisi karisma Soekarno, sang Godfather Flamboyan, atau tidak tetapi dalam hal ini dia memilih jalan yg berbeda untuk belajar menyusun taktik, strategi dan diplomasi sebagaimana yg dipelajari oleh SBY. Meskipun dg pendekatan yg berbeda pada akhirnya dua2nya mengerti bagaimana perang urat syaraf, intimidasi, teror, spionase dan dunia intelegen dibangun serta bagaimana melakukan langkah2 defensif maupun ofensif terhadapnya. Keduanya sangat mengerti kapan waktunya "menyimpan mulut dan pikiran" mereka dan kapan harus menunjukkannya pada publik.

Sejatinya mereka berdualah sang "Godfather" Indonesia saat ini, sdg yg lainnya sekedar "punakawan" dan bidak2 catur yg mudah digerakkan oleh keduanya.
Seorang "Godfather" selalu pandai menyimpan jalan pikirannya dan akan membuka langkah2 yg mengelabuhi lawan2nya.

Mari kita ikuti kelanjutan "Indonesian Godfather War" hingga kita tahu siapa sesungguhnya Godfather sejati.
Jangan percaya dg orang2 yg banyak omong, tetapi pantaulah pemimpin2 yg paling "pandai menutup mulut dan pikirannya", merekalah sejatinya Sang Godfather.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun