Terumbu Karang merepresentasikan ekosistem laut dunia paling produktif. Karang terdiri dari banyak spesies karang yang menyatu atau biasa disebut sebagai polip, Terumbu merupakan sebuah lokasi dengan tingkat produktivitas primer yang tinggi dan mendukung berbagai biota laut. Saat ini, sekitar 60% dari terumbu karang sedang mengalami ancaman dari berbagai macam sumber, bahaya ini mencakup bahaya yang didapat dari alam dan bahaya antropogenik atau bahaya berdasarkan kelalaian manusia. Ancaman ini dapat muncul dan terjadi, berdasarkan kenaikan suhu laut selama bertahun-tahun dengan adanya anomali dari suhu positif air laut, kemudian kelebihan radiasi ultraviolet (UV) dengan perubahan radiasi ini fotosintesis yang dilakukan oleh terumbu karang terganggu (Danovaro, 2008). Akan tetapi, ancaman yang semakin mendapat perhatian adalah dampak negatif dari bahan kimia yang terdapat dalam produk tabir surya.
KEMBALI KE ARTIKEL