Layanan berupa handuk hangat maupun dingin untuk membersihkan wajah merupakan keunggulan lain dari PAS yang belum pernah penulis temui di semua maspakai di Indonesia yang pernah penulis naiki.
Karena penerbangan perdana dan penulis tidak sempat wawancara ke manajemen PAS, sehingga "bocoran" kisaran harga tiket tidak bisa diinfokan ke publik. Namun, penulis meyakini harga tiket ke publik akan terjangkau, karena ibaratnya hanya "mengisi kursi" yang tidak terisi oleh karyawan Pertamina. Ibaratnya jika kemarin ada hiruk pikuk tiket promo penerbangan LCC yang konon sangat murah karena hanya mengisi kursi kosong, maka tentu harga tiket untuk umum di PAS pada rute-rute utama yang menjadi area kerja Pertamina dan KKS lain akan sangat rendah. Toh, harganya sama dengan pesawat lainnya di Indonesia, tetap akan lebih menguntungkan naik PAS karena faktor layanan yang "super full service".
Pesawat Baling-Baling "Asyik Juga"
Ayo Nobita naik "baling-baling bambu", tentu tidak asing kita dengar di Film Doraemon :). Bayangan pesawat baling-baling sebagai pesawat Jadul tinggalan perang dunia menjadi gambaran model pesawat baling-baling, terlebih modelnya juga mirip-mirip (coba dibandingkan pesawat baling-baling sekarang dengan jaman perang dunia II) . Terlebih di era 50an dikembangkan pesawat mesin jet, sehingga potret pesawat baling-baling sebagai pesawat kuno sudah menjadi biasa. Ya...tentu kita harus melihat karya Pak Habibie pada pesawat N-250 yang menggunakan baling-baling sesaat sebelum krisis ekonomi 1998. Ternyata memang pesawat baling-baling memiliki keunggulan dibandingkan pesawat jet yaitu cocok untuk jarak pendek, runway bandara yang pendek dan dapat terbang rendah. Itulah keunggulan pesawat baling-baling dibandingkan jet. Bagi traveller yang menyukai fotography, maka pesawat baling-baling sangat asik karena terbang rendah dan kecepatan yang lebih rendah, seperti saat ATR 72-500 yang menuju Dumai memiliki kecepatan sekitar 380 km/jam, tentu keindahan alam dibawah dapat dinikmati dan diabadikan. Inilah kenapa Garuda Indonesia menggunakan pesawat baling-baling untuk rute-rute wisata seperti Labuhan Bajo.
Memang pesawat baling-baling saat take off suaranya lebih bising dibandingkan jet dan serasa berat mau naik, namun hal ini tidak mengalahkan keunggulan pesawat baling-baling pada aspek yang lain.