Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Muhammad

2 Januari 2016   11:26 Diperbarui: 2 Januari 2016   11:26 10 0
SAYA selalu menyebut namanya, mendoakan tiap pagi dan petang, sebisa saya. Saya mencoba mencintainya─Nabi saya Muhammad saw.—meskipun iman saya rapuh dan penuh noda. Ada satu sabda yang saya ingat, yang menjadi alasan mengapa saya terus, dan akan terus, melakukan hal itu: “Kau akan bersama yang kaucinta.”

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun