Suatu saat seorang guru extrakulikuler berbicara didepan kelas:
"Anak-anak, tugas minggu ini adalah membuat tikar dari limbah padi. Hari ini ibu akan membagi kompok menjadi dua bagian. Kelompok pertama, buatlah tikar sebanyak mungkin yang bisa kalian buat. Sedangkan kelompok kedua cukup buat satu tikar saja, dengan catatan, harus membuat tikar yang paling bagus".
Walaupun berat, kelompok pertama melakukan pekerjaanya secara sukarela, sedangkan kelompok kedua tidak mau kalah bersaing, secara hati-hati melakukan tugas mereka.
Tepat satu minggu waktu berselang, saatnya mengumpulkan tugas mereka. Kelompok pertama dengan semangat mengumpulkan 38 tikar yang berhasil mereka buat. Kelompok kedua dengan penuh keyakinan pasti mendapatkan nilai yang lebih baik dari kelompok pertama.
Hasilnya, ternyata kelompok pertama yang hasil tikarnya paling bagus.
Kesimpulannya, rupanya kuantitas menentukan kualitas. Tikar yang mereka buat, memang kurang baik diawalnya, namun setelah membuat tikar yang ke sepuluh, tikar yang dihasilkan nyaris sempurna. Sedangkan kelompok kedua hanya membuat tikar satu saja, semakin sedikit tikar yang dibuat, pengalamannya semakin sedikit.
Bila anda ingin menghasilkan sesuatu yang baik, jangan takut untuk melakukan. Lakukan, lakukan, dan lakukan. jam terbang menentukan kualitas. Walau buruk di awal, bila dilakukan secara terus-menerus hasil yang baik pasti akan diraih.