Itulah pertanyaan yang pertama kali muncul dibenak saya, ketika melihat segerombolan anak SMP yang lewat di depan seorang ibu tanpa mengucapkan "ndherek langkung bu" atau kata-kata yang lain. Terlebih lagi kejadian tersebut terjadi di sebuah kampung yang masih cukup tinggi dalam menjunjung sebuah nilai sopan santun. Tentu saja hanya gelengan kepala dan raut wajah yang kurang menyenangkanlah yang dapat ditunjukkan oleh ibu tersebut.
Tidak dapat dibayangkan lagi apabila tingkahlaku yang demikian itu menjadi hal yang dianggap "biasa" oleh kebanyakan orang. Bukan tidak mungkin hal tersebut dapat mencoreng citra negara kita yang juga menjunjung tinggi nilai ketimuran, salah satunya nilai kesopanan.