Ah hilang. Itu ternyata hanya bayangan saja. Kau tak ada dan semakin menggebu rinduku. Kamu di mana? Teriakku dalam batin yang meronta.
Kenapa hadirmu hanya dalam garis rindu? Aku benci mengakui ini. Aku sungguh sangat rindu. Bila saja kau memahami. Ada jiwa yang teramat rindu. Rindu sungguh padamu.
Hati yang membara karena api cinta seolah membakar dedaunan di sekitar. Berjatuhan karena cuaca panas dari dalam kalbu. Bagaimana bisa begitu. Aku sungguh tak tahu.
Dan daun-daun yang gugur menjadi saksi bisu bahwa aku sungguh sangat rindu. Kau yang selalu kuharap ada pada di garis rindu itu.