May be yes, may be no.
Aku pernah belajar merenungi puisi-puisi yang kubaca dalam Alkitab. Kalian tahu, di sana banyak karya sastra besar. Sungguh sumber inspirasiku yang pertama dan utama bagiku. Alkitab, kitab suci yang kupercayai. Tentu saja karena aku seorang kristiani.
Kembali ke judul ya. Apakah aku mencintai puisi?
Sebenarnya akhir-akhir ini bermunculan puisi galau atau semacam dibuat karena baper (terbawa perasaan). Teman-teman pembaca apakah merasakannya ketika membaca puisi-puisi terbaruku?
Banyak puisi bertema cinta, rindu, sendu, patah hati, cinta sepihak, cinta tak berbalas, rindu yang menyiksa, iya semacam itulah. Iya atau tidak, kawan?