Aku menatap jam dinding yang terus berdetak
Seolah bicara padaku
Iya semua mengalir dalam perputaran masa yang tak nampak
Sungguh
Aku tidak ingin menghitung rasa
Semua tanpa daya kugenggam berteman peluh
Karena satu tumpukan lelah yang menggunung di dada
Aku rasa memang sudah waktunya
Saat angin membawa terbang segala rindu
Pada sebuah cinta yang masih terus saja
Mendesak kita dalam putaran asmara di dalam kalbu
Aku
Tak ingin lagi berpuisi hari ini
Karena semua seolah menguap inspirasi
Sejak kutahu tak ada lagi harapan antara aku dan kamu
Menjauh sudah segala inginku
Pergi darimu
Mungkin itu
Satu-satunya caraku melupa dirimu
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
17 Oktober 2022
21-2.333