Saat pendidikan menjadi yang utama diberi
Pada mereka yang haus ilmu
Demi melindungi diri sendiri dari pilu
Terkadang edukasi menjadikan wawasan terbuka
Membendung angkara yang mengintip di tepian raga
Karena adanya pengendalian diri yang hakiki
Oleh karena kepala terisi pengetahuan
Setitik cahaya lewati celah, belum jua bertuan lelah
Sinaranmu wahyu pemecah kegelapan
Akulah umat penimba reksa aksara
Menoleh pada adi kuasa imaji
yang menjelma dalam tubuh narasi
Titian demi titian
Kunaiki perlahan, merobek selumbar kebutaan
yang merengkuhku dalam dunia hitam tanpa didikan
Sayup kudengar celotehmu
sebentar aku menoleh pada sinar
berhimpit di bebatuan cadas, di sela daun-daun alas,
aku menunggumu,
menantimu dalam damba terang yang kau bawa
Guru