Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Setangkup Kecewa

26 Juni 2021   09:50 Diperbarui: 26 Juni 2021   10:19 165 15


Pada rasa di dada yang sedang menyesak mengapakan mendesak sangat sesak
Perihal apakah mengganggu batin yang tulus memberi pada sesama
Adakah sebuah pertentangan kepentingan atau sekedar menghindar
Apapun alasan yang diberikan padaku hanya bisa kuterima

Aku marahkah pada diri? Mungkin iya karena terlalu peduli
Aku kecewakah pada hati? Mungkin iya jika sangkaku sudah terlalu banyak memberi
Karena ide-ide di kepala yang masih Tuhan anugerahkan setiap waktu
Kini akan kurajut sendiri hanya untukku semata

Maaf jika kecewa sudah membuncah di nurani
Bukan aku tak mau peduli lagi kini
Hanya ingin membatasi sanubari dari luka yang terus ditambahkan
Biarlah cukup sampai di sini kebaikan hati yang tercurah tulus selama ini
Agar pahit rasa berakhir bersama perginya diri dari segala yang berat kutinggalkan

Pada setangkup kecewa di genggaman tangan sebenernya mengalir melalui pembuluh darah dari hati yang tersakiti berulang kali
Semoga jiwaku dipenuhi indahnya pengampunan dari Sang Khalik yang bertahta di surga mulia

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
26 Juni 2021

Artikel ke-1608

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun