Tak mau lagi menuliskan larik puisimu
Jenuh membaca ulang karyamu sendiri, heran
Tapi bagaimana bisa mendadak pilu
Kau tak takut mereka meniggalkanmu
Kau tak cemas mereka melupakanmu
Kau hanya ingin menyepikan rasa
Di persembunyian tanpa batas asa
Sebuah tempat yang rahasia
Hanya kau saja yang tahu di mana
Aku tak bisa berkata apa
Hanya bisa pasrah dengan puisi terakhir yang tertinggal
Ini hanya pertanda kecil menurutmu
Pada perpisahan yang entah sampai kapan
Dunia puisi kau tinggalkan
Entah demi mengejar apa yang tak kutahu
Biarlah puisimu satu yang tertinggal
Menjadi kenangan terbaik untuk mengingatmu
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
25 November 2020
Artikel ke 1184