Seolah berakhir sebuah perjalanan
Terkurung oleh gelapnya lika liku pikiran
Seperti percuma yang tak pernah memberi manfaat
Memang ada yang menyesak batin kala itu
Dengan sangat ingin membeludak keluar sebagai luapan emosi
Namun rasa takut lebih besar membenamkannya
Sehingga tak ada lagi keberanian sekedar menguntai rindu rasa dan cinta
Semua aksara yang mengumpul di kepala
Hanya menjadi rangkaian bait-bait ilusi
Tak lagi tercipta sebuah puisi
Yang terukir dalam larik-larik lukisan jiwa
Hingga saat kau tuliskan tentang sebuah rasa
Yang semestinya terbebaskan dari gentar
Semua kerjapan-kerjapan kelam yang membayangiku
Hanyalah isu hati yang kubesar-besarkan saja
Mengapa enggan memulai lagi
Menyunting kata dalam baris-baris rasa
Membiarkan hasrat mengurai makna
Menuju kedalaman sanubari yang murni
Membiarkan batin menuntun setiap kata
Menuju indahnya alunan nada jiwa
Dalam untaian terbaru baris rasa
Yang manis berderet dalam sebuah cinta
Ya
Cinta akan sastra
Cinta akan karya
Cinta akan kata
Puisiku kini mengalir deras lagi
Karena kau tuliskan itu
Meski mungkin bukan sekedar hanya untukku
Terimakasihku tetap untukmu karena kau menulis itu