Dalam gejolak prahara kehidupan yang memaksa pisah
Jarak yang terbentang tak teratasi waktu
Karena semua batasan yang diberikan antara aku dan dia
Lalu gemuruh emosi yang menghias rasa makin menggelora
Bagai lebih dari deburan keras ombak lautan
Yang tertimpa serunya desakan gelombang kuat asmara
Namun tetap tak bisa bersama
Seolah kapal yang tanpa sauh
Melaju tanpa arah dalam dekapan kencang angin yang menuai badai
Lalu mengombang ambingkan seisi kapal berpenghuni penuh
Iya semua hasrat mencintai ada di sana
Semua asa tentang kehidupan berdua pun bersama selamanya
Ternyata hampir ditenggelamkan goncangan prahara jiwa
Kini dua hati itu yang miliknya aku dan dia
Hanya bisa mengandalkan pada pelampung rindu
Berharap rindu yang sama dan kuat itu akan menjadi sauh pada akhirnya
Menuju masa depan bersama yang didamba
Dalam satu yang tak terpisahkan lagi oleh pembatasan yang berlaku
Aku dan dia kini hanya berpelampung rindu
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
12 April 2020