Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Jalan Gelap

10 Februari 2022   01:53 Diperbarui: 10 Februari 2022   01:56 281 4
Cemas ingin berkunjung ke pelukis luka, membawa sedikit subuh dan koper berisikan jajanan menengah kebawa pinggiran kota.

Ingin di ajaknya luka berkeliling melihat aspal  dipenuhi darah, waduk berisikan amarah, balapan burung yang tak berguna, puluhan ikan-ikan yang dipenjara lalu kemudian menyusuri pantai, duduk di ujung bebatuan tepat selangkah depan matahari yang hendak terbenam.

Membuka bicara kepada luka tentang nurani, tentang jiwa dan kepuasaan apa yang di temukannya, tentu dengan gesekan gigi dan air mata.

Lalu mengantarnya pulang, di jalur penuh tanjakan dan berlubang yang dipilihnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun