3 tahun belakangan ini, terhitung sejak wabah pandemi covid-19, statistik kesehatan mental anak muda melambung naik terutama pada masalah kecemasan atau anxiety, serta depresi dengan level yang berbeda-beda. Anak muda yang dulunya terbiasa dengan kegiatan penuh diluar rumah, ketika pandemi datang kungkungan itu harus mereka terima dengan satu tujuan agar tidak terkena virus yang membahayakan. Anak muda, masa dimana jiwa sosial yang terus meminta untuk dikembangkan, namun itu semua harus tersimpan erat dalam kungkungan mendadak yang dikenal dengan istilah stay at home. Dengan ketidakpastian akan virus tersebut, jiwa sosial yang menyeruak itu harus diubah menjadi perasaan takut dan linglung. Quick change tersebutlah yang menyebabkan mental sang pemimpi itu goncang.Â
KEMBALI KE ARTIKEL