Tapi kini,bukan saja di tempat-tempat yang ramai ,bahkan di tempat-tempat sunyi pun,sudah sulit berjalan di atas trotoar.Entah ideologi mana yang mengajarkan bahwa trotoar bukan lagi tempat berjalan kaki.Sesusah-susahnya orang cari nafkah,trotoar dianggap lapak gratis yang menjawab kesusahannya bayar kios jualan yang resmi.Sekaya-kayanya orang berduit,trotoar adalah pertapakan kecil yang turut mendukung ekspansi usahanya.Mau bayar berapa pun jadi, asal tiang-tiang penyangga tempatnya beriklan,bisa memuluskan promosi jualannya.Sehebat-hebatnya merek sepeda motor,trotoar itu lokasi parkir yang dianggap mempermudah urusan.Semakin ruwet jadinya kota ini.