Tak bisa juga menyalahkan Lady Gaga sepenuhnya.Dia artis terkenal.Dia punya kepentingan,punya momentum,peluang dan kesempatan memperbanyak penjualan album, atau mungkin saja menjadikan "style" yang melekat di dirinya menjadi tren. Dan itu dipandang lumrah bagi pemilik kepentingan kapital.
Namun rasanya dada ini gemuruh,jika bangsa yang 200 juta penduduk ini cuma meributkan seorang Lady Gaga.Jarang meributkan tetangga yang miskin karena jepitan ekonomi.Jarang meributkan tetangga yang melakukan kekerasan pada pasangan hidupnya.Jarang meributkan orang-orang cacat kesulitan mendapatkan akses bekerja di sektor formal dan keributan lain yang lebih membumi persoalannya. Inilah keanehan kita.Sudah jungkir balik semuanya.
Negeri ini hancur karena pola "selamatkan" diri masing-masing mulai menancap ke langit. Negeri ini hancur karena kita membutakan diri dengan suara lirih mereka yang sudah banyak kita lupakan.Saya hanya bisa berdoa,karena hanya doa selemah-lemahnya tindakan yang bisa saya lakukan untuk bangsa ini.Semoga hati kita digugah kesadarannya lewat Lady Gaga.