Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Ayah Terakhir (Remake)

8 Januari 2016   17:10 Diperbarui: 8 Januari 2016   17:41 107 3
Mentari nampaknya tersipu malu kepadaku.  Bagaimana tidak, sudah lebih dari tiga puluh menit aku memandanginya, menunggunya kembali ke peraduannya.  Cahayanya perlahan memudar, menyadarkanku bahwa hari semakin senja.  Dalam beberapa menit, waktu Sholat Maghrib pun akan tiba.  Bergegas ku habiskan kopi hitam buatan ibuku dalam satu tegukan.  Menikmati secangkir kopi di penghujung senja seperti ini, adalah hal yang paling kusuka.  Setelah selama setengah hari penuh, aku membantu ibuku di pasar.  Ya, sejak ayahku pergi meninggalkan kami di desa kecil ini, ibu lah yang menjadi tulang punggung keluarga kami. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun