Sering kita dengar gelar haji disematkan bagi orang-orang yang telah menunaikan ibadah haji ke mekkah. Rasa bangga, rasa derajat lebih tinggi dari orang lain di sekitar, rasa dekat dengan surga, dan perasaan lain yang membuat kita bangga dan lebih tinggi, silakan bayangkan sendiri. Bukankah ketika kita menunaikan ibadah haji, yang terlintas di pikiran saat itu adalah kecintaan pada sang pencipta dan kerinduan pada nabi Muhammad SAW. Tapi kenapa ketika sudah kembali ke dunia kita berada justru esensi tadi tidak lama kemudian hilang begitu saja, tergantikan lagi oleh pola pikir manusia yang selalu ingin berada di atas manusia lainnya.