Hari raya pagerwesi merupakan serangkaian dari hari raya saraswati dimana hari raya saraswati berpusat pada turunnya ilmu pengetahuan dari Ida Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Dewi Saraswati. Pagerwesi erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan yang diturunkan oleh catur guru. Catur guru sendiri terdiri atas guru swadyaya (Tuhan), guru wisesa (pemerintah), guru pengajian (guru di sekolah), dan guru rupaka (orang tua). Hari raya Pagerwesi yang diperingati pada hari Rabu ini bermakna sebagai suatu pegangan hidup yang kuat bagaikan pagar dari besi yang menjaga agar ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah digunakan dalam lingkup kesucian, dapat dipelihara, dan dijaga agar selalu menjadi pedoman bagi kehidupan umat manusia selamanya. “Pagar Besi” inilah julukan kepada ilmu pengetahuan yang berfungsi untuk melindungi hidup kita di dunia. Inti dari perayaan pagarwesi itu adalah memuja Tuhan sebagai guru yang sejati, memuja berarti menyerahkan diri, menghormati, memohon, memuji, serta memusatkan diri. Pelaksanaan upacara Pagerwesi ditekankan pada pemujaan oleh para pendeta dengan melakukan upacara Ngarga dan Mapasang Lingga.