Link Bab 6
Si Sulung menyodorkan benda yang dia temukan itu ke tanganku. Aku ambil dan amati seksama. Sebuah bungkusan berbentuk bujur sangkar berukuran kira-kira 10 x 10 centimeter.Â
Bungkusan itu terbuat dari sejenis kain karung goni berwana coklat. Seratnya kasar. Pada dua sudut bungkusan itu terpasang tali yang juga terbuat dari material yang sama.Â
Secara utuh, benda itu seperti sebuah tas kecil. Bentuknya mirip dengan kemasan parfum kopi untuk kabin mobil yang belakangan banyak dijual di toko-toko asesoris mobil. Aku pencet-pencet benda itu. Terasa di dalamnya ada butiran-butiran halus.Â
"Mari kita lihat, benda apa ini," ujarku.Â
Istri dan si sulung mendekatkan wajah supaya bisa melihat lebih jelas. Perlahan kubuka bungkusan kain hitam yang kutemukan tadi. Setelah terbuka terlihat isinya, sepotong tulang. Istri dan si sulung terdiam karena sama sekali tidak punya dugaan tentang benda apa yang ada di tanganku itu.Â
Tapi, tidak denganku. Aku tahu benda apa itu dan apa kegunaannya.Â
"Astaghfirullaah, ini tulang kucing hitam yang dijadikan jimat. Apa kalian tidak pernah mendengar tentang jimat ini?" tanyaku.Â
Istri dan si sulung serempak menggeleng sambil tetap memperhatikan tulang itu.Â
"Ayah pernah diceritakan seorang teman tentang jimat ini."Â
"Dalam dunia supranatural, kucing hitam biasanya dikaitkan dengan kesialan. Namun, tulang hewan itu merupakan salah satu jimat yang paling berkhasiat."Â
"Jimat tulang kucing hitam dipercaya dapat membuat penggunanya menjadi tak terlihat, dan bisa membawa ketenaran. Juga bisa mengembalikan kekasih yang berpaling."Â
"Isunya, banyak pesohor yang memakai jimat ini untuk meningkatkan atau mempertahankan popularitas. Namun, penggunaan untuk mendongkrak popularitas, katanya memiliki konsekwensi mengerikan bagi penggunanya. Bisa berujung pada kematian."Â
"Cara mendapatkan tulang kucing hitam yang berkhasiat jimat ini juga mengerikan. Kucing hitam dimasukkan hidup-hidup ke dalam air mendidih dan direbus hingga tidak ada yang tersisa kecuali bulu dan tulang. Sisa rebusan itu dibuang ke sungai. Salah satu tulang kucing hitam itu akan mengapung. Nah, tulang yang mengapung itulah yang digunakan sebagai jimat."Â
"Isshhh, sadis!" Si sulung menggeleng-geleng jijik mendengarkan penjelasanku.Â
Sebagai penyayang kucing, dia tentunya ngeri mendengarkan bagaimana proses dibuatnya jimat tulang kucing hitam itu. Sementara, istri hanya terdiam.Â
"Atau, bisa jadi ini bukan tulang kucing hitam, tapi tulang harimau. Karena, di Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera ini, harimau dianggap sebagai hewan keramat. Semua bagian tubuhnya diyakini berkhasiat. Termasuk tulangnya yang bisa dijadikan jimat dan dipercaya jauh lebih ampuh dari pada tulang kucing hitam," lanjutku.Â
"Teman ayah yang bekerja di Balai Konservasi Sumber Daya Alam pernah bilang, bahwa maraknya perburuan dan perdagangan illegal harimau, antara lain karena itu," jelasku lagi.Â
Setelah kembali membungkus dan meletakkan tulang itu di lantai mobil, aku ambil benda yang ditemukan si sulung di kolong jok belakang.Â
Kembali kupencet-pencet. Aku tidak bisa mengira-ngira apa isinya. Yang jelas, terasa tekstur seperti pasir. Aku dekatkan ke hidung, tidak tercium bau spesifik apapun.Â
"Hmm, apa ya isinya?" gumamku.Â
"Coba buka aja, Yah," usul istri. Dia terlihat penasaran dan sepertinya punya dugaan tentang benda itu.Â
Aku ambil cutter di tas peralatan mobil. Kemudian menyobek sedikit bagian atas benda itu dengan ujung cutter. Setelah terbuka, ternyata isinya tanah. Pantas, ketika kupencet-pencet tadi terasa tekstur seperti pasir.Â
Tiba-tiba istri terperanjat dan berseru.Â
"Tanah kuburan!"Â
"Hati-hati, Yah. Itu jimat tanah kuburan. Sangat berbahaya! Bunda pernah baca di internet!"Â
"Tanah kuburan?" tanyaku heran.Â
"Iya! Jimat itu berasal dari Afrika Tengah. Menurut penduduk di sana, tanah kuburan mengandung kekuatan sihir yang sangat kuat. karena di dalam tanah itu ada roh orang-orang yang dikuburkan di tempat itu."Â
"Pengguna tidak bisa mengambil secara langsung tanah dari kuburan, tapi harus membelinya. Bukan dengan uang tentunya, tapi dengan meletakkan semacam sesajen di atas kuburan itu. Biasanya dengan meletakkan minuman, makanan, atau sesuatu yang disenangi oleh orang yang telah mati itu sewaktu hidup."Â
"Tanah kuburan bayi dipercaya dapat menjadi jimat keberuntungan. Sementara untuk hubungan asmara, diambil tanah dari kuburan seseorang yang menyayangi calon pengguna jimat itu. Misalnya, tanah kuburan orang tuanya sendiri."Â
"Jika pengguna jimat memiliki niat jahat, mereka biasanya mengambil tanah dari kuburan seorang penjahat atau pembunuh."Â
"Astaghfirullaah hal adziim ...." Serempak aku dan si sulung beristighfar mendengar penjelasan istri.Â
"Pantas saja mobil kita terseret ke alam ghaib ini. Ada dua benda laknat yang sangat disukai iblis dalam mobil ini rupanya," keluhku.Â
Aku geleng-geleng kepala. Menyesal rasanya ketika itu buru-buru memutuskan membeli mobil ini hanya karena harganya miring dengan kondisi sangat bagus dan sehat. Juga menyesal karena sudah langsung menggunakannya tanpa terlebih dahulu memeriksa secara seksama.Â
Tiba-tiba aku penasaran ingin tahu seperti apa orangnya pemilik mobil ini sebelum aku.Â
"Ayo, Yah, kita harus segera buang." Suara si sulung membuyarkan lamunankuÂ
Segera kuambil kedua benda itu. Satu di tangan kanan, satu di kiri.Â
"Buka kaca jendela, Bun. Ayah akan lempar ke luar."Â
Istri memencet tombol power window untuk membuka kaca jendela kiri depan. Tapi kaca tidak bisa turun. Berulang-ulang dipencet, tetap tidak bisa.Â
"Duh, kenapa nih, yah? Nggak bisa. Power window-nya macet," ujar istri sambil terus memencet-mencet.Â
"Coba jendela yang lain, Bun."Â
Istri kembali memencet-mencet seluruh tombol berulang-ulang. Sama saja. Tidak satupun kaca jendela yang bisa terbuka.Â
Sementara, tanganku tiba-tiba terasa panas. Makin lama makin panas dan tidak tertahankan. Buru-buru kujatuhkan kedua benda syirik itu ke lantai.Â
-Bersambung-