Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Oleh-Oleh Balik Mudik Lebaran: Inspirasi, Motivasi, dan Semangat Baru

16 April 2024   19:45 Diperbarui: 16 April 2024   21:54 217 5

Menjadi sebuah tantangan, untuk balik dari mudik Lebaran membawa oleh-oleh: inspirasi, motivasi, dan semangat baru.

  • Semangat Mudik Lebaran

Betapa tidak kita bersyukur, bahwa libur Idul Fitri 1445 H (tahun 2024), bisa kita nikmati hampir sepuluh hari. Mungkin ada yang lebih, dan mungkin juga ada yang kurang. Namun semangat libur dan mudik untuk merayakan Lebaran pasti sama. Bagi yang memiliki kampung halaman, sudah pasti semangat untuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjalanan mudik. 

Bagi yang tidak punya kampung halaman, pasti juga menikmati waktu liburan bersama keluarga tercinta, dengan berbagai agenda kegiatan yang seru dan menyenangkan. Rutinitas pekerjaan dan aktifitas akan sejenak kita tinggalkan, tidak kita bawa serta berangkat mudik dan liburan.

Pergilah merantau, agar engkau tahu rasa rindu dan indahnya pulang ke kampung halaman

Sejak pergi merantau mulai tahun 2000 hingga tahun 2024 (24 tahun), meninggalkan kampung halaman di Pulau Andalas (Pulau Sumatra), tepatnya di Desa Rejo Asri 3, Kecamatan Seputih Raman, Lampung Tengah. Saya belum pernah merasakan suasana perjalanan mudik saat libur Idul Fitri. Sebab rute yang akan saya lalui cukup jauh dan panjang. Dari tempat tinggal saya sekarang di kota Sidoarjo (Jawa Timur) ke Lampung Tengah, akan menempuh jarak sekitar 1.500 Kilometer perjalanan darat. Melewati: lembah, bukit, laut, dan menyeberang selat Sunda menggunakan kapal Ferry. Jadi total perjalanan darat yang harus saya tempuh pergi - pulang adalah 3000 Kilometer (Kalau tidak percaya silahkan buktikan dan hitung sendiri.....he...he).

Ada beberapa alasan mengapa saya belum pernah mudik pulang kampung saat libur Idul Fitri. Pertama: karena kondisi jalan pasti macet, padat merayap saat moment tersebut. Kedua: saya lebih sering mudik saat libur Natal dan Tahun Baru, untuk bertemu dengan keluarga besar, dan menemui kedua orang tua di rumah.

Meskipun saya tidak mudik ke kampung halaman di Lampung, namun ada banyak alternatif yang bisa saya jadikan tempat mudik saat liburan Idul Fitri, antara lain: mudik ke kampung halaman istri di Blitar, ke rumah adik di Klaten. Untuk liburan Lebaran tahun ini, saya dan keluarga mudik ke Malang. Menikmati liburan bersama di rumah Budhe (keluarga dari istri). Jadi sebenarnya mudik bukan hanya perkara pulang ke kampung halaman saja. Ada banyak pilihan dan tempat bagi kita untuk bisa mudik. Tempat dimana juga akan kita temukan banyak kisah dan cerita yang bermakna bagi hidup. Selain mudik ke hatimu, iya ke hatimu.

  • Menikmati Liburan Bersama

Menikmati perjalanan mudik bersama akan lebih lengkap sambil menikmati sebuah lagu dari Tulus "Hati-hati di jalan". Kira-kira demikian beberapa cuplikan lirik lagu tersebut:

Perjalanan membawamu
Bertemu denganku
Ku bertemu kamu
Sepertimu yang kucari
Konon aku juga seperti yang kau cari

Kukira kita akan bersama
Begitu banyak yang sama
Latarmu dan latarku
Kukira takkan ada kendala
Kukira inikan mudah
Kau aku jadi kita 

Kau melanjutkan perjalananmu
Ku melanjutkan perjalananku
Uh ... uh ... uh...

Hati-hati di jalan .....

Setiap Perjalanan harus ada awal dan akhir. Demikian juga sebuah perjalanan harus mengalami perjumpaan atau pertemuan, dan perpisahan, baik dengan orang yang kita kenal maupun orang yang tidak kita kenal. Dalam sebuah perjalanan ada sesuatu dan nilai yang kita cari. Tentunya bukan semata nilai euforia, namun harus kita arahkan pada nilai atau Keutamaan Personal dan Keutamaan Teologal.

Sebelum bisa menikmati liburan bersama, dalam sebuah perjalanan pasti akan kita temukan berbagai: rasa, kisah, cerita, pengalaman, hambatan, dan tantangan. Wajar, bahwa sebelum kita bisa menikmati kebahagiaan, akan ada sedikit badai dan hujan sebelum pelangi hadir.

Dalam menikmati liburan, diperlukan beberapa sikap antara lain: bijaksana, efisien, kebersamaan, kekeluargaan, dan kerjasama. Sehingga bersama bisa menikmati liburan, agar menjadi lebih bermakna dan romantis. Bersamamu....kita bikin romantis. Yuk.....kita nyanyi bersama lagi:

Kita bikin romantis
Bikin paling romantis
Sambil bermain mata, turun ke hati, hatinya jatuh

Kita bikin romantis
Yang paling romantis
Sambil gandengan tangan, hati pelukan di angan syahdu

  • Mencari Inspirasi Hidup

Inspirasi dari Kabut

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun