Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Inspirasiku

14 Maret 2015   08:37 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:41 44 1


Saat ini, aku merasa ada seorang yang sangat mengisnpriasiku. Dia  sesosok laki-laki  modern yang pintar dalam segala hal. sesosok laki-laki yang baik dan apa adanya. Dia bukan sesosok yang suka memamerkan kemewahan dan tergila – gila pada semua hal –hal aneh. Dia hanya laki-laki sederhana. Atau, lebih tepatnya pria dengan kesedarhanaan. Yaah kesederhanaannya itulah yang membuatku ingin seperti dirinya.

Melihat pria  itu, membuatku berkaca. Melihat dirku yang lain dari paradigma yang berbeda. pria itu, membuatku merasa aku harus kembali menjadi diriku yang sebenarnya. Entah, seperti apa itu. Aku sendiri masih dinaungi kegamangan. Inikah yang dinamakan krisis indentitas..?

Apa yang harus kulakukan? Aku terlalu dan selalu berlebihan dalam bersikap. Tidak pernah dapat meletakkan sesuatu sesuai dengan tempatnya. Bukannya aku ingin membongkar aibku sendiri, tapi aku ingin diberi kritikan! Aku haus kritikan akan kritikan dari sahabat-sahabat..!

Kenapa? Kenapa banyak orang selalu memujiku. sahabat kau tau? Itu seperti panah beracun bagiku. Karena pujian demi pujian yang dilontarkan olehmu akan menjadikanku tinggi, melambung ke angkasa sehingga aku melihat kecil segalanya.

Aku merasa diriku sudah mengetahui segalanya. Sahabat, aku mohon biarkanlah aku dalam kesederhanaan. Tunjukkan padaku aibku. Tunjukkan kesalahanku. Biarkan aku mengerti bahwa diri ini sangat lemah. Biarkan aku mengerti bahwa aku mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan. Berikan kritikan mu untuk ku Karna kritikan seorang sahabat, semakin kasar semakin menusuk, meski menusuk dan menggores hati namun semua itu menunjukkan kepedulian kalian terhadap aku.

Untuk pria dengan kesederhanaan. Aku meminta padamu, tegur aku .kritik aku . Hingga hatiku dapat menerima segala kebenaran darimana pun arah datangnya. Untuk pria dewasaku dengan segala kesederhanaan, terima kasih telah menjadi inspirasiku. Mungkin aku terlalu berlebihan, tapi kau mungkin tidak tahu apa yang terjadi dengan diriku sebenarnya. Karna kaulah Cerminan setiap langkah hidup ku, karena kaulah yang pertama kali mengajariku indahnya merasakan Cinta, merasakan Rindu yang begitu mendalam, hingga merasakan suatu ketakutan !  ketakutan akan kehilanganmu hingga aku merasakan rasannya jatuh kesakitan hingga aku tidak bisa untuk bangkit kembali dari suatu keterpurukan itu.

Untuk mu pria dengan segala kesederhanaan, dari mu aku belajar tentang apa artinya kehidupan, artinya membahagiankan orang-orang yang selalu berada di dekat kita, begitu banyak ilmu yang sebelumnya aku tidak mengetahuinya. Dengan begitu sabar dan santunnya kau mengajariku segala macam ilmu pengetahuan, begitu beruntungnya seorang Ibu yang telah melahirkanmu ke dunia ini, hingga aku yang baru beberapa bulan aja mengenalmu begitu beruntung. Hingga aku merasa ingin memilikimu untuk seutuhnya tanpa harus berbagi dengan orang lain.

Untukmu wahai pria idamanku, aku hanya bisa berkata

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun