Lelaki itu rela menebalkan mukanya, agar acara “penembakan” terhadap sang gadis (target) dipublikasikan oleh stasiun televisi swasta dan ditonton oleh seluruh ABG di tanah air. Mulai dari pengaturan strategi, persiapan acara puncak hingga “penembakan”, semua terekam menjadi reality show yang medan merendahkan martabat kaum lelaki. Bagaimana tidak, si lelaki sampai rela mengeluarkan uangdalam jumlah besar _ yang jikadiberikan kepada kaum dhuafa pasti akan sangat bermanfaat_ demi membuat acara itu semeriah dan seromantis mungkin buat mereka. Padahal, para budak saja tidak sampai seperti itu, mereka hanya berkorban tenaga dan tidak kedua-duanya (harta dan tenaga)