pasalnya, Perkins tak ingin penonton terdistraksi dengan objek lain selain yang ingin ia tonjolkan yakni mengganggu psikis penonton dengan adegan-adegan yang sangat mengerikan.
Seperti sensasi creepy, sunyi, horor dan tegang yang seakan-akan seperti hadir dalam dunia nyata
Beruntungnya, Perkins dengan cepat tepat memilih para pemain untuk film ini. Salah satunya, Nicolas Cage yang sukses menampilkan peran sebagai pria sinting Longlegs.
Bahkan sebuah apresiasi juga patut diberikan kepada Nicolas Cage yang setelah sekian lama terjebak dalam peran dan film medioker, kali ini Ia mampu membuktikan kembali kemampuan aktingnya dalam film ini.
Cage yang tampil tanpa banyak bersuara tetap mampu membuat tegang suasana meski hanya dengan gerakan tubuhnya saja. Bahkan, Ia juga mampu membangun film ini menjadi sebuah sajian yang padat dan cukup membuat penonton merasa tak nyaman.
Sejatinya, Cage bukan kali pertama memerankan karakter orang dengan gangguan mental. Terakhir kali Ia juga mampu tampil berkesan pada film Leaving Las Vegas tahun 1996.
Osgood Perkins juga menegaskan bahwa Longlegs merupakan film yang bukan menyajikan horor dari bunyi-bunyian aneh seperti pada film lainnya, namun lebih fokus pada suasana tegang dalam kesunyian hingga benar-benar tidak ada suara lagi selain nafas dan detak jantung sendiri.
Selain itu, Perkins juga ingin menampilkan alur cerita filmnya yang mudah dicerna oleh para penonton.