Mohon tunggu...
KOMENTAR
Home Pilihan

Inisiasi Cinta Quran Foundation Bangun Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Sukses Terlaksana

17 Juli 2024   00:24 Diperbarui: 17 Juli 2024   00:32 101 4
Jakarta - Masjid Indonesia pertama akan berdiri di Yokohama, Jepang. Rencananya pembangunan rumah ibadah umat muslim bernama masjid As-Solihin Yokohama itu akan dimulai pada akhir November 2024 mendatang.

Hal itu dikatakan oleh Founder & CEO Cinta Quran, Fatih Karim usai gelaran event tahunan spektakuler ke 13: Amazing Muharram yang bertema "The Faith" di Grand Ballroom The Ritz-Carlton, Pacific Place Jakarta, Minggu (14/7/2024).

Sejatinya, program pembangunan masjid As-Solihin Yokohama di Negri Sakura diinisiasi oleh lembaga dakwah Indonesia, Cinta Quran Foundation, serta dukungan kontribusi dari masyarakat Indonesia yang menetap di Jepang.

Ustad Fatih Karim pun tak lupa mengucapkan terimakasih atas kepercayaan dan keterlibatan masyarakat Indonesia dalam pembangunan masjid pertama di Yokohama.

"Dengan rasa syukur yang mendalam, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan dan keterlibatan masyarakat Indonesia dalam mewujudkan Masjid Indonesia pertama di Yokohama," kata Ustad Fatih Karim.

Ia juga mengucapkan rasa syukur yang mendalam bahwa pembayaran atas tanah untuk pembangunan masjid As-Solihin Yokohama telah lunas pada Desember 2023 lalu.

"Kami sangat bersyukur bahwa pembayaran atas tanah untuk pembangunan masjid telah lunas per Desember 2023. Hingga saat ini untuk keperluan pembangunan biaya pajak, perizinan dan lainnya sudah terkumpul saldo sekitar 160 juta yen dari total kebutuhan anggaran 300 juta yen," ungkap Ustad Fatih Karim.

"InsyaAllah, pembangunan masjid As-Solihin Yokohama akan dimulai pada akhir November 2024 dan diperkirakan akan rampung satu tahun kemudian. Untuk perihal progres disain bangunan, standar keamanan dan keselamatan, serta pemilihan material juga sudah mendapatkan persetujuan dari Pemerintah Jepang," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Muslim Jepang Yokohama, Arief Junaedi mengatakan bahwa pembangunan masjid ini seratus persen dari hasil donasi.

Arief Junaedi pun memastikan bahwa pemerintah Jepang tidak ikut campur dalam pembangunan masjid ini, sedangkan pemerintah Indonesia belum merespon surat yang telah dikirimkan.

"Pemerintah Jepang memang tidak ada campur tangan dalam pembangunan masjid ini, dan kami sudah mencoba memberitahu serta mengirim surat mengenai pembangunan masjid Yokohama ini ke pihak KBRI Tokyo, tetapi sampai sekarang belum ada respons dan balasan," kata Arief Junaedi.

Untuk diketahui, meskipun masjid As-Solihin Yokohama masih dalam tahap pembangunan, dakwah dan kegiatan ibadah wajib sudah berjalan di area sewa dekat dengan lokasi tanah wakaf yang dikelola oleh pengurus masjid.

Selain masjid yang akan di disain ramah untuk disabilitas, nantinya juga akan dibangun Islamic Centre yang akan menjadi tempat bagi orang Jepang yang ingin belajar lebih dalam soal Islam dan juga akan disediakan tempat penitipan anak selama sesi pembelajaran, serta lokasi jajanan kuliner halal.

Untuk warga Jepang yang tertarik dengan Islam akan mendapat pengetahuan yang mendalam lewat sebuah dakwah dengan memperkenalkan nilai-nilai Al-Quran dan budaya muslim yang akan dilakukan oleh Cinta Quran Foundation.

Sampai saat ini Cinta Quran Foundation bersama Presiden Chiba Islamic Cultural Center, Hajj Kyoichiro Sugimoto sudah mendistribusikan lebih dari 3.000 salinan terjemahan Al-Quran dalam bahasa Jepang kepada warga dalam waktu kurang dari enam bulan.

Apalagi jumlah mualaf di Jepang terus meningkat pesat dalam satu dekade terakhir. Sayangnya, jumlah masjid dan kegiatan dakwah terkait dengan Al-Quran dan keislaman masih sangat terbatas.

Oleh karena itu, pembangunan Masjid As-Sholihin Yokohama dan distribusi terjemahan Al-Quran dalam bahasa Jepang menjadi prioritas utama Cinta Quran Foundation. Apalagi kebutuhan akan Al-Quran sangat besar karena menjadi alat penting untuk memperkenalkan Islam.

Meski begitu, Cinta Quran Foundation tetap menggelar kegiatan kajian Quran untuk para mualaf sepanjang pekan. Serta kajian untuk warga Jepang non Muslim yang penasaran terhadap ajaran Islam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun