Sebelum usaha jasa OJEK lahir diIbu kota Jakarta yang bebasiskan IT saya sudah menggunakannya, walaupun membayar dua kali lipat dari angkot seperti biasanya, alasannya bukan tidak ada angkot akan tetapi macetnya ibu kota. Kejadian ini bermula Pada tahun 2012 ketika mengikuti kompetisi di Universitas Indonesia, Depok jakarta. Dari stasiun Yogyakarta ke pasar senin Jakarta, dari pasar senin ke UI menaiki angkot, setelah barat angkot mau tidak mau saya harus naik Ojek, waktu itu registrasi peserta sudah ditentukan, dan apabila lambat, maka saya bisa gagal mengikuti kompetisi, dan akhirnya sampai di tempat yang dituju Universitas Indonesia, Depok Jakarta.
KEMBALI KE ARTIKEL