“Saya sangat terharu karena saya diterima sedemikan rupa oleh Bung Hatta, Soebardjo, Nazir Pamuntjak, Iwa Koesoemasoemantri-para pemimpin PI. Mulai dari itu, saya tidak lagi dansi-dansi dan minuman keras di hotel-hotel, saya bekerja saja untuk Indonesia, Perhimpunan Indonesia telah memberikan kepada saya Kebangsaan Indonesia! Sejak tahun 1923, Bung Hatta menjadi sahabat saya yang setia sampai dia meninggal dunia.” *)
KEMBALI KE ARTIKEL