Salah satu petani penggarap lima hari lalu minta ijin tidak mencari rumput untuk ternak kami, dengan alasan akan ikut kampanye sebuah parpol di lapangan kecamatan. Sulit bagiku untuk menolak atau tak memberi ijin, karena kapan lagi memberi kesempatan untuk menunjukkan kecintaannya pada negeri inidengan yang disebut pesta demokrasi. Apalagi dia diberi uang bensin sebesar 50 ribu rupiah, sebuah kaos dengan gambar seorang calon legislatif, bendera, dan sebungkus nasi untuk makan siang.