"Bang, ongkosnya sekitar delapan puluh ribu," kata si pemudi.
"Iya ga apa," jawabku santai.
Meluncurlah minibus dengan cepat bagai dokar yang lepas kendali kudanya.
"Kalo tidak begini terjebak macet," kata si pengemudi. Padahal jalanan tak ramai.
"Kita lewat tol ya, Bang. Tambah ongkos sekitar enam puluh ribu." Pinta si pengemudi.
"Iya...," jawabku tenang sambil menyodorkan kartu e-toll.
Si pengemudi kaget ketika kusodorkan kartu e-toll. Mungkin ia menyesal tidak dibayar dengan uang tunai.
Dari aplikasi e-toll ternyata hanya membayar dua puluh enam ribu.