Acara liturgis prosesi agung ini diadakan pada 25 Juni setiap tahun sebagai ucapan syukur atas berdirinya gereja di wilayah Ganjuran.
Seperti biasa, misa kudus diadakan dengan menggunakan bahasa Jawa. Baik dalam bacaan Alkitab dan Injil serta lagu-lagu Jawa dengan iringan karawitan.
Hal yang cukup berbeda, para pengrawit atau penabuh gamelan merupakan kaum muda. Sedang untuk wira swara atau paduan suara dari kelompok orangtua.