Kluthusan artinya menyusuri gang-gang sempit dan tempat-tempat yang dianggap kumuh. Misalnya permukiman para urban bantaran sungai, pinggir rel, dan pasar loak.
Pasar yang sering saya kunjungi di antaranya Pasar Comboran, Blimbing, dan Tawangmangu di Malang. Pasar Klithikan Niten, Pasar Seni Gabusan, dan Paseban di Bantul.
Klayaban bahasa bekennya touring atau seperti moto akun saya di Kompasiana: jajah desa milangkori. Terutama pinggiran desa, lembah, dan hutan.
Hasil dari kluthusan dan klayaban adalah kisah-kisah yang banyak saya tulis di Kompasiana dan foto-foto human interest.
Untuk hasil kluthusan di pasar loak atau rombengan yakni membeli dan mengoleksi benda-benda model lama, unik, dan langka untuk hiasan rumah.
Tak pelak rumah saya dianggap angker apalagi dengan lampu bohlam dengan sinar kuning temaram.