Semar dengan nama lain Badranaya, Ismaya, Humarmaya merupakan tokoh spiritual yang mengajarkan kebajikan dan kebenaran dalam masyarakat Jawa yang memiliki kepercayaan bahwa alam semesta saling terkait.
Pada masyarakat pemeluk agama Jawa Sanyata, dipercaya dan diyakini bahwa Semar juga menitis pada diri Nayagenggong kemudian juga pada diri Sabdapalon yang menjadi guru spiritual Brawijaya V di masa akhir menjelang runtuhnya Majapahit.
Ki Semar bukanlah dewa atau pencipta dan penguasa alam semesta. Beliau adalah tokoh yang selalu mengajarkan, membimbing, menuntun, dan selalu menunjukkan bagaimana hidup selaras dengan alam dan sesama penuh kebajikan agar hidup selaras dan damai.
Sebagai tokoh spiritual, Ki Semar hidup dalam kesederhanaan sebagai seorang abdi. Abdi manusia yang ingin bimbingannya.