Jam menunjukkan angka sebelas. Mendung dan sinar mentari bergantian menaungi bumi. Bersepeda ria kutelusuri jalanan sepi pertokoan Pecinan untuk sekedar mencari kacamata baca yang jatuh entah di mana. Mungkin di pinggir sawah atau tepi sungai kala bergowesria kemarin pagi.
Trotoar sempit makin sepi walau hari belum terlalu siang. Seorang penjual kacamata dan arloji di lapak kaki lima tampak terlelap lelah. Tidur agak pulas menunggu pembeli.
KEMBALI KE ARTIKEL