Ada saja yang dibicarakan, mulai membicarakan guru putra-putrinya, bisnisnya, sinetron, bahkan arisan, juga ngrasani orangtua murid yang lain. Lalu mereka saling menginfokan kepada kami jika Si A begini, Si B begitu, dan Si C begini begitu. Tentu saja sebagai guru kami hanya mendengarkan sambil manggut-manggut tapi bukan berarti mempercayai mentah-mentah apa yang diceritakan mereka. Salah dengar, salah tanggap, salah bicara sangat berbahaya. Angin berhembus segar bisa jadi badai yang berbahaya.
KEMBALI KE ARTIKEL