Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Seikat Mawar Merah di Dadaku

28 Januari 2020   11:00 Diperbarui: 28 Januari 2020   13:34 427 18
Sering kita berjalan berdua menyusuri lorong perkampungan kumuh di tengah kota atau trotoar depan pertokoan tanpa peduli riuhnya gerimis dan tetesan tampias air hujan yang membasahi kita.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun