Waktu masih kisaran jam sepuluh pagi, langit biru begitu cerah dengan sedikit serakan awan gumpalan awan putih yang menyebar tak merata. Udara dingin yang membungkus malam hingga pagi hari sedikit demi sedikit meninggalkan suasana yang kian menghangat. Namun terik sinar mentari cukup membuat mata dan dahi harus mengernyit menahan cahaya yang menyilaukan. Untunglah saya memakai topi rimba #GueKompasianer sehingga sinar mentari sedikit tertahan.
KEMBALI KE ARTIKEL