Pada Januari 2011, empat bulan setelah letusan Gunung Bromo sekitar 40 orang masyarakat Suku Tengger Desa Ngadas di Malang mengirim bantuan sayur-sayuran kepada masyarakat Suku Tengger di Desa Ngadisari di Probolinggo. Sekitar jam 2 siang ketika hujan sedang lebat, kami pulang dan seperti biasa harus melewati lautan pasir dan padang rumput di Kaldera Bromo. Karena itu memang jalur satu-satunya. Hujan deras yang demikian hebat membuat lumpur pasir di sekitar kawah Bromo menjadi lahar dingin yang mengalir deras bagaikan bubur di parit-parit kuno yang sudah terbentuk sejak jutaan tahun silam. Beberapa di antara kami ada yang terseret dan membuat kami sedikit
keder.
KEMBALI KE ARTIKEL