[/caption]Sering kulihat semburat warna jingga di ufuk timur kala Sang Bagaskara mulai tersenyum menyapa dunia. Tak ada yang lebih menarik, sekalipun hanya kulihat dari lantai dua rumah kami yang menghadap ke timur. Persis menghadap ke arah puncak Mahameru yang kadang tampak kokoh berdiri tegar sambil mengepulkan asapnya dari Jonggring Saloka. Namun kadang Mahameru juga tampak lemah kala kabut tipis menutupinya di musim penghujan. Atau debu lembut mengaburkan birunya gugusan gunung gemunung mulai dari timur laut tempat Sang Brama bertahta hingga ke timur tempat persis Mahameru tegar berdiri.
KEMBALI KE ARTIKEL