Memang tak semua kaum wanita pedesaan tak memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan dan hidup sebagai seorang eksekutif professional atau minimal sebagai seorang pengambil kebijakan dalam berkarya dan bukan hanya sebagai pelaku minor yang ‘sendika dhawuh’ atau hanya melakukan tugas dari pimpinan. Hanya saja jumlahnya tak terlalu sebanding dengan kaum pria.