Jogja, sebagai pusat kebudayaan dan filosofi Jawa yang merupakan sisa-sisa peninggalan Mataram (dan diyakini ada darah Singhasari dan Majapait) memang menjadi daya tarik bagi siapa pun untuk mendatanginya. Datang untuk mempelajari dan mengenalnya, tetapi juga datang untuk sekedar wisata. Mulai dari para pakar budaya dan sosial juga para wisatawan kelas sandal japit dan wisatawan galau yang sekedar berhura-hura dan narsis di Tugu Jogja yang sering ditemui setiap malam.
KEMBALI KE ARTIKEL