Lupa sudah kapan aku mengenalmu kala pertama
hanya kisah semu yang tak pernah ketemu
sepertiga hidupku hanya kunanti dirimu
di tengah hembusan angin yang menerobos sela-sela daun cemara
juga siulan burung nuri dan kutilang di antara dahan akasia
aku duduk sendiri tanpa suara di atas batu ini
tetap berharap kan bersua walau kujenuh menanti
ya hanya kita berdua di sini
.........................
datanglah kekasih
karna kutahu kau tak pernah ingkar janji dengan pilihanmu
dinginnya senja tak pernah kupedulikan
titik-titik gerimis tak kuusap dari pipi dan wajahku yang lusuh
mendampingi penantian panjang yang membunuh sisa umurku
aku hanya berdoa dan mengucap mantra
berharap engkau datang di tengah kegalauanku merindukanmu
..............................
lunglai sudah kaki ini
kala kau datang tanpa menyapaku
langkahmu yang lembut berjalan di atas cat walk rerumputan hijau
di antara cemara dan ilalang yang bergoyang
dan harumnya edelweis yang bersembunyi di lereng lembah
kau duduk termenung di atas batu yang kutinggalkan
.......................
terpaku aku hanya memandangmu
sirna sudah dendam rinduku
senyum lembutmu dan tatapan matamu hanya membuatku menahan ragu untuk mendekatimu
dan tak kupedulikan dirimu
masa bodoh dengan kulit halus mulus tubuhmu
atau gemulainya langkahmu
hanya satu yang kumau kini
pergi darimu......
tak sudi aku kau cabik-cabik diriku
hatiku telah beku