Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Tips Menjelajah Kaldera & Lautan Pasir Gunung Bromo

16 Juli 2012   21:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:53 21 8

Seseorang kirim sms minta tolong diantar dan ditemani menjelajah Kaldera Bromo bersama-sama dengan duabelas temannya. Rasa capai yang masih melekat di tubuh setelah sehari sebelumnya juga ke sana untuk persiapan Upacara Kasada, membuat malas untuk berangkat. Apalagi, mereka touring ini dengan menggunakan sepeda motor! Kucoba menerangkan bagaimana sulitnya medan perjalanan di bulan Juni hingga Oktober nanti. Mereka tak mau mengerti. Yang penting hepi, katanya. Perjalanan yang sulit dan melelahkan akan menjadi kenangan di masa nanti. Apa boleh buat. Terinspirasi Mbak Aridha Prassetya selalu berpesan selamat berkarya dan Mbak Arimbi Bimoseno dengan untaian kata :

Urusan-urusan tak akan berkesudahan, akan selalu ada urusan-urusan. Satu urusan selesai, berlanjut pada urusan berikutnya. Tetaplah setenang batu karang walau berulang diterjang gelombang, tetaplah sehangat mentari di pagi hari, tetaplah seanggun pohon cemara yang gemulai, menari seirama tiupan angin sore hari, tetaplah secantik bunga melati.

Penulis harus mengantar mereka untuk mendapatkan kegembiraan yang mungkin belum pernah dirasakan. Apa yang kuwatirkan pun terjadi. Kecelakaan-kecelakaan kecil tapi berakibat fatal pun terjadi!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun