Kisah ini bukanlah perdebatan antara Gatholotjo dengan Dewi Mlenuk Gembuk, Dewi Dudul Mendut, dan Dewi Bleweh seperti yang tertulis pada Serat atau Suluk Gatholotjo. Tetapi kisah sebenarnya yang hampir selalu terjadi di setiap pagelaran wayang kulit. Sekalipun hanya sebuah guyonan atau humor namun penuh arti, hanya saja tak pernah ada yang merasa sakit hati. Semua berlalu secara turun temurun hingga kini walau hanya mereka yang mengalami akan merasakan. Bahwa persaingan di antara pelaku pementasan wayang kulit selalu ada. Siapa yang paling utama dalam peperangan di pementasan wayang kulit? Ki dalang, panjak, pemain biola, atau sinden?