Hubungan Indonesia dan Australia sejak dulu memang penuh dinamika pasang surut. Masa kemerdekaan Australia lebih banyak mendukung Indonesia untuk membendung perkembangan komunis di Asia Tenggara. Pada masa gejolak di Timor Timur pun Australia lebih cenderung mengambang dengan abstainnya saat di Majelis Umum PBB. Antara keinginan untuk menguasai daerah minyak dan ketakutan atas kemajuan komunis di Portugal, maka Australia menjadikan Indonesia sebagai tangan kanan untuk bercokol di Timor Timur. Belakangan hubungan Indonesia dengan Australia menjadi panas dengan akan dieksekusinya hukuman mati atas penjahat kelas berat yang merusak masa depan anak bangsa negeri kita.