Mohon tunggu...
KOMENTAR
Nature Pilihan

Banyak Kualitas Bangunan di Bawah Standar

7 Juni 2014   02:59 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:55 180 15

Di negeri ini, rusaknya bahkan runtuhnya atau ambruknya sebuah bangunan baru atau yang sedang di bangun untuk kepentingan umum sering terjadi. Entah itu pusat perbelanjaan, pasar, pertokoan, tempat ibadat, rumahsakit, terminal, jembatan, jalan raya, gedung pemerintahan, bahkan gedung sekolah. Korban jiwa dan luka-luka akibat peristiwa ini sudah banyak. Namun masih saja sering terjadi. Conto terakhir adalah ambruknya Komplek Ruko Cendrawsih Permai di Samarinda  seperti yang diberitakan Kompas pada  Rabu, 4 Juni 2014.

Jika ditilik dari hasil pengamatan dan berita serta penilitian dari pihak berwenang, kesimpulannya adalah kualitas bahan bangunan dan pengerjaan tidak sesuai dengan standar. Mengapa ini bisa terjadi? Beberapa kontraktor secara terang-terangan berani mengatakan bahwa untuk memenangkan sebuah tender sebuah pembangunan infrastruktur di lingkungan pemerintahan harus berani mengeluarkan minimal 10 % untuk dibagi-bagikan kepada pejabat. Ini sudah menjadi rahasia umum, sekalipun saya sendiri tidak tahu apakah angka 10 % itu bisa naik atau turun. Tapi yang jelas, ketika penulis menawarkan pengecatan dan perbaikan lantai sekolah seluas lebih kurang 720 m², ada beberapa kontraktor yang menjanjikan fee sebesar 5 % dari total jumlah harga yang ditawarkan! Tentu saja iming-iming ini membuat lutut menjadi ‘thekloken’ dan pikiran kacau balau! Tidak ditolak atau diterima saja….. eh!Tapi siapa mau jadi teman Anas Urbaningrum dan kawan-kawan sekalipun beda tempat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun