Namanya Farida, anaknya manis dan cukup pendiam. Kulitnya agak hitam manis, rambut sebahu kadang dikuncit ekor kuda semakin menunjukkan sebagai wanita desa sekalipun saat itu dia sudah kuliah di IKIP Malang. Matanya yang sayu dan senyumnya yang manis walau jalannya amat rindik seperti macan luwe, kata orang Solo, tetapi dia banyak menarik perhatian mahasiswa yang sedikit nakal. Termasuk Baskoro, yang ndableknya amit-amit dan suka pethakilan seperti Dursasono. Namun demikian ternyata, Si Dursasono eh Baskoro agak kurang pede menghadapi gadis manis ini. Mungkin sikap pethakilannya luluh oleh kelemahlembutan Farida.