Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

aduh, SMS tipu-tipu lagi...

12 Mei 2013   14:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:42 88 0
Sudah sejak kemarin aku mendapat SMS dari sebuah nomor yang tidak kukenal. Bunyinya:

"Kami dr layanan 3care sdh menhubungi nmr anda tp tdk tersambung jd informasi ini kami sampaikan lwt SMS bhw nmr anda menang undian mbl HONDA JAZZ. PIN and[...]"

Sampai di situ SMS itu terputus. Walaupun aku memang pengguna kartu tersebut, kubiarkan saja SMS itu karena nomor pengirimnya tidak kukenal dan pesannya juga tidak jelas.

SMS itu beberapa kali masuk lagi. Juga terputus.

Baru hari ini, ketika aku lagi asyik menjemur pakaian (aktivitas hari Minggu yang kucintai... halah!), SMS lanjutannya masuk. SMS ini ternyata mencantumkan nomor PIN undian dan sebuah situs internet yang memberitakan sayembara undian tersebut.

Senang? Jelas dong... Siapa yang tidak mau mendapat hadiah mobil?

Buru-buru aku masuk ke situs tersebut. Dan jrenggg... disambut dengan tulisan "Selamat datang di website undian HARI ULANG TAHUN TRI YANG KE;4 TAHUN-2013".

Di bawah foto Presiden Direktur Tri/3care, tertera tulisan "Daftar Pemenang Undian HARI ULANG TAHUN TRI DISIARKAN LANGSUNG DI metro tv pukul 11 siang". Waaahhh... kapan ya? Kok aku sampai tidak tahu?

Di situs itu, terpampang berbagai hadiah undian beserta pemenangnya. Ada empat unit mobil, dua unit sepeda motor, uang tunai, dan laptop merek terkenal. Pemenangnya hanya diketahui lewat PIN, karena nomor ponsel pemenang undian yang tertera hanya 6 digit awal saja. Ketika aku cek, ternyata PIN untuk pemenang pertama undian tersebut ternyata cocok dengan PIN yang terkirim ke ponselku.

Yaaaayyyy... horeee... buru-buru aku baca prosedur pengambilan hadiah di. Dalam salah satu klausulnya, tertulis "Batas pengambilan hadiah berlaku selama 2 hari. Apabila Pemenang tidak mengurus hadiah sampai batas pengambilan hadiah yang ditentukan maka Hadiah akan dialihkan pada kandidat pemenang yang lain, dan kewajiban Kami kepada pemenang Utama sudah tidak ada."

Berhubung sudah hampir lewat dua hari sejak pertama kali kuterima SMS itu, buru-buru kubuka situs resmi 3. Dan jreng... disambut dengan tulisan "HATI-HATI TERHADAP PENIPUAN YANG MENGATASNAMAKAN TRI!" Kemudian disusul alamat-alamat yang bisa diklik untuk mendapatkan informasi resmi Tri di dunia maya.

Waduh... girangku agak berkurang nih. Buru-buru kuhubungi customer service provider tersebut. Ternyata jawabannya adalah, "Kami tidak mengadakan undian berhadiah."

Kecewa sih... tapi alhamdulillah tidak sampai tertipu.

Ketika kucermati situs undian tersebut, aku jadi geleng-geleng kepala sendiri. Pembuat situs tersebut cukup "niat" juga. Silakan cek situsnya di sini.

Tulisan besar-besar berwarna merah "MAAF KAMI TIDAK MELAYANI SMS" itu begitu menarik perhatian. Dengan begitu, mau tidak mau setiap orang yang ingin mendapatkan info harus menelepon nomor tersebut. Entah jurus apa yang nanti akan digunakan untuk menjerat (calon) korban. Apakah dengan rayuan berbisa, atau dengan gendam lewat telepon.

Tulisan berikut ini seharusnya bisa menjadi peringatan bagi (calon korban) :

"Untuk layanan call center kami di 100 dan 123 tidak memberikan informasi pengundian demi mencegah unsur penipuan yang mengatasnamakan TRI. Demi menghindari hal-hal yang merugikan pemenang, TRI tidak menyalurkan hadiah melalui kantor cabang. Syarat-syarat diumumkan melalui via telepon di call center."

Sebagai sebuah perusahaan besar, call center TRI adalah ujung tombak komunikasi perusahaan dengan konsumennya. Dengan memberikan nomor call center lain (di luar nomor call center yang selama ini resmi beredar di masyarakat), kredibilitas perusahaan bisa dipertanyakan. Apapun alasannya, justru informasi dari call center resmilah yang lebih dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. Bukan dari call center "lain-lain" itu.

Terus terang, aku curiga bahwa satu-satunya informasi yang bisa dipercaya dalam situs ini adalah informasi rekening beserta nama pemiliknya, tempat (calon) korban diharapkan menyimpan jaminan yang (pasti) berupa sejumlah uang.

Yang bikin aku angkat jempol adalah adanya tulisan di bagian bawah laman tersebut : "Hati-hati terhadap penipuan! Syarat dan ketentuan berlaku. Izin Depsos RI", lengkap dengan logo Kementerian Sosial. Nah, izinnya pakai surat atau pakai telepati? Kok tidak ada nomor suratnya? Bukankah setiap undian berhadiah yang diselenggarakan harus mendapat izin resmi dari Kementerian Sosial dalam bentuk surat izin?

Ayahku juga pernah menerima SMS sejenis. Pengirimnya malah geregetan karena ayahku tidak kunjung mengirimkan data diri, sehingga ia bela-belain menelepon ayahku untuk "memandu langkah-langkah pengambilan hadiah". Telepon langsung dimatikan setelah diomeli ayah. Ketika kami lapor ke kantor perwakilan provider di Malang, nomor tersebut sudah tidak bisa dihubungi.

Teman kantorku malah sempat bersitegang dengan neneknya, karena si nenek memaksa si cucu untuk mentransfer sejumlah uang sebagai syarat mengambil hadiah berupa Kijang Innova, yang diperoleh dari undian berhadiah sebuah kartu prabayar. Si cucu sudah paham bahwa itu aksi tipu-tipu, tapi si nenek sulit diberi pengertian karena sudah lama mendambakan punya mobil.

Rupanya kaum senior memang banyak yang jadi korban penipuan semacam ini. Karena itu, secara pribadi aku menyarankan mereka tidak tinggal sendiri di usia senja, agar ada yang yang memberi saran dan masukan ketika menerima tawaran menggiurkan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Tidak hanya penipuan lewat ponsel, tapi juga gendam dan sejenisnya.

Penipuan semacam ini bisa dihindari bila kita selalu ingat untuk mengkonfirmasi pada pihak penyelenggara. Bila penipuan dilakukan lewat ponsel, kita bisa mengunjungi situs resmi penyelenggara atau menghubungi call center resmi. Minimal, menanyakan pada rekan pengguna kartu yang sama. Sedapat mungkin jangan menghubungi nomor telepon yang tertera dalam informasi undian tersebut. Selain menyia-nyiakan pulsa kita, kabarnya juga ada semacam gendam yang bisa dikirimkan lewat ponsel.

Penipuan bisa dihindari dengan selalu berupaya berpikir jernih. Bila pikiran kita sedang tidak jernih (karena sakit, lelah, dan lain-lain), upayakan ada orang lain yang bisa memberi saran dan masukan logis pada kita, sehingga kita tidak terjerumus. Bisa keluarga, bisa pula sahabat. Bila iming-iming itu ternyata tipu-tipu, mereka bisa membantu menyelamatkan kita. Bila kita ternyata benar-benar sedang beruntung mendapatkan hadiah undian, ingatlah untuk mentraktir mereka.... hehehehe...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun